21 June 2024

Sebab Saya Hanya Perawi

Blogging
Sebab saya hanya perawi
Foto: generated by AI

Ketika mulai menulis blog pada tahun 2009, saya tak pernah menyangka bahwa ini dunia yang akan saya geluti hingga belasan tahun kemudian. Dunia yang memperkenalkan saya kepada banyak orang. Dunia yang mengantarkan saya ke berbagai kota di Indonesia.

Namun, meskipun sudah kenyang memamah asam garam dunia blogging , tetap ada satu pertanyaan yang meletik-letik di kepala: apakah blog ini ada pembacanya? Apakah artikel-artikel ini bermanfaat bagi mereka?

Pertanyaan yang sebetulnya sudah saya ketahui jawabannya. Ya, ada yang membaca blog ini. Kalaupun tidak, itu bukan perkara. Dan ya, beberapa artikel di sini membantu beberapa pembaca. Kalaupun tidak, ya memang kenapa?

Walaupun begitu, walau sudah tahu jawabannya, kerap kali ada keragu-raguan setiap kali akan menulis sesuatu. Rasa khawatir yang sebetulnya tidak perlu.

Padahal, seperti yang kita semua ketahui, setiap tulisan, sepanjang itu bukan hal buruk, akan bertemu takdirnya sendiri. Ia akan bertemu pembacanya entah dengan cara bagaimana. Tugas kita sebagai penulis adalah MENULIS. Begitu juga dengan tugas saya di blog ini: menulis. Biarlah takdir dan algoritma yang melakukan sisanya.

Maka setiap kali akan menuliskan sesuatu dan merasa ragu, ada satu mantra yang kerap saya gaungkan di kepala. Mantra inilah yang menjadi “jargon” blog ini sejak bertahun-tahun silam. Mantra yang menjadi jawaban atas kebermanfaatan itu tadi. Yang memperingatkan pembaca untuk tidak banyak berharap sekaligus menyaring setiap informasi di sini.

Ambilah apa-apa yang berguna, lalu buang sepah dan bisanya. Sebab saya hanya perawi, tugas saya mengabarkan, bukan mengajarkan.
(eL)

T A G S:

S H A R E:

Langit Amaravati

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.

Komentar